Posted in

Asal Usul Bahasa Indonesia: Dari Melayu ke Bahasa Persatuan

Pendahuluan

Bahasa Indonesia hari ini menjadi bahasa pemersatu bagi lebih dari 270 juta penduduk di nusantara. Namun, di balik kedudukannya yang kokoh sebagai bahasa nasional, bahasa ini memiliki perjalanan panjang yang berakar dari bahasa Melayu. Sejarahnya bukan sekadar persoalan linguistik, melainkan juga sarat makna politik, budaya, dan identitas bangsa.


1. Akar Bahasa Melayu sebagai Bahasa Pergaulan

Sebelum Indonesia berdiri sebagai negara, bahasa Melayu sudah digunakan luas sebagai lingua franca di kawasan Asia Tenggara. Pedagang dari berbagai daerah, mulai dari Sumatra hingga Maluku, berkomunikasi dengan bahasa Melayu. Bahasa ini relatif sederhana dalam tata bahasa, sehingga mudah dipelajari oleh berbagai suku bangsa.

Selain dalam perdagangan, bahasa Melayu juga berkembang melalui penyebaran agama Islam. Kitab-kitab keagamaan, hikayat, hingga surat menyurat antar kerajaan banyak ditulis dalam bahasa Melayu. Dari sinilah, bahasa ini mendapatkan posisi penting sebagai bahasa komunikasi lintas budaya.


2. Peran Kolonial Belanda dalam Standarisasi Bahasa

Pada masa kolonial, Belanda memperkenalkan pendidikan dengan bahasa pengantar Melayu. Bahkan, pemerintah kolonial sempat menerbitkan buku tata bahasa Melayu standar untuk kepentingan administrasi. Walau digunakan secara terbatas, langkah ini secara tidak langsung ikut memperkokoh posisi bahasa Melayu sebagai bahasa bersama.


3. Sumpah Pemuda 1928: Titik Balik Sejarah

Momentum penting dalam perjalanan bahasa Indonesia adalah Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Dalam ikrar bersejarah itu, para pemuda menyatakan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa persatuan: Bahasa Indonesia.

Pilihan menggunakan bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia bukan kebetulan. Bahasa Melayu dianggap netral, tidak terlalu identik dengan satu etnis tertentu, berbeda dengan bahasa Jawa yang jumlah penuturnya paling banyak. Keputusan ini menunjukkan betapa strategisnya bahasa Melayu dalam menyatukan keberagaman.


4. Bahasa Indonesia di Masa Kemerdekaan

Sejak proklamasi 1945, bahasa Indonesia resmi diangkat sebagai bahasa nasional sekaligus bahasa negara. Dalam UUD 1945 pasal 36, ditegaskan bahwa “Bahasa negara ialah Bahasa Indonesia.”

Sejak itu, bahasa Indonesia terus berkembang sebagai bahasa pendidikan, pemerintahan, media massa, dan kebudayaan. Penerimaan masyarakat terhadap bahasa Indonesia sebagai identitas nasional berjalan relatif mulus, meski di sisi lain bahasa daerah tetap dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan bangsa.


5. Perkembangan dan Modernisasi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia tidak berhenti pada bentuk klasiknya. Seiring perkembangan zaman, bahasa ini menyerap banyak kosakata asing, mulai dari bahasa Belanda, Arab, Portugis, hingga Inggris.

Misalnya, kata kantor berasal dari bahasa Belanda kantoor, sementara kata kursi dari bahasa Arab kursiyy. Adaptasi ini menunjukkan fleksibilitas bahasa Indonesia dalam menerima pengaruh global tanpa kehilangan identitas dasarnya.

Di era digital, bahasa Indonesia semakin dinamis. Banyak istilah teknologi dan budaya populer yang diserap, bahkan muncul bahasa gaul yang memperkaya variasi komunikasi sehari-hari.


6. Bahasa Indonesia di Kancah Dunia

Menariknya, bahasa Indonesia kini mulai mendapat perhatian internasional. Banyak universitas luar negeri membuka jurusan atau program studi bahasa Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai perekat dalam negeri, tetapi juga sebagai identitas yang diperhitungkan secara global.


Kesimpulan

Asal usul bahasa Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran besar bahasa Melayu. Dari bahasa pergaulan di pelabuhan, berkembang menjadi bahasa perjuangan, hingga akhirnya menjadi simbol persatuan bangsa.

Keputusan politik para pendiri bangsa memilih bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia terbukti tepat. Hari ini, bahasa Indonesia bukan hanya sarana komunikasi, tetapi juga simbol identitas, persatuan, dan kedaulatan bangsa.

Bahasa ini adalah bukti nyata bahwa keberagaman dapat dipersatukan oleh satu bahasa yang sederhana namun kuat maknanya: Bahasa Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *